topbella

Jumat, 12 Maret 2010

Membersamai orang shalih

Beberapa pekan ini memang sedang banyak-banyaknya saudara, teman dan kerabat yang menggenapkan separuh dien-nya...
Barakallahufiikum...
Tulisan ini untuk kaliyan yang akan, sedang, maupun yang masih dalam tahap mempersiapkan ke arah sana…^_^


Memang harapan dan impian setiap pemuda atau pemudi yang memasuki usia pernikahan adalah memperoleh suami shalih atau istri shalihah, karena ia termasuk perkara mendasar dalam bangunan dan tatanan rumah tangga yang akan diarungi oleh suami istri.
"Seorang wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya, pilihlah pemilik agama niscaya kamu beruntung”.
(HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah).
Menikah bukan untuk sesaat dua saat akan tetapi untuk selamanya, dunia akhirat, InsyaAllah…
Walaupun dalam perjalanan pernikahan tidak jarang terjadi rintangan dan sandungan, naik turun, senang susah, sedih gembira, semuanya terjadi, hanya keshalihan yang bisa membimbing suami dan istri untuk menyikapi semua itu dengan bijak yang pada akhirnya membawa kepada kebaikan bagi mereka berdua.

Memang, Allahpun memerintahkan kepada kita untuk selalu bersama dengan orang yang shalih. Membersamai orang shalih, ya....membersamai mungkin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan ini. Sebab kebersamaan yang membersamai akan menunjukkan keaktifan dari kedua belah pihak untuk saling menjaga agar tetap istiqomah dalam keshalihan tersebut.

Adalah benar, jika teman kita baik maka kita akan ikut menjadi baik, begitupun sebaliknya. Seperti halnya kita dekat dengan penjual minyak wangi, maka kitapun akan ikut menjadi wangi. Namun terkadang yang kita lakukan adalah ingin bersama dengan orang shalih agar kita ikut menjadi shalih dan akhirnya hanya meletakkan harapan atau menggantungkan kebaikan diri padanya. Padahal ini adalah kekeliruan dan hanya akan membawa pada kekecewaan.
Ada seorang sahabat yang berkata, "aku ingin menikah dengannya.. hanya dengannya. Agar ia menjadi imamku, agar ia membimbingku, agar ia membangunkanku shalat malam, agar ia membersamaiku dalam santap buka yang sederhana, agar ia bisa mengajariku berbagai hal, agar ia......, agar ia…..”
Terlalu banyak harapan yang diinginkan kepada sosok yang diharapkan menjadi pendampingnya itu. Dan itulah yang menjadi menjadi masalah…..
Dan ketika sosok lelaki penyabar yang dia kenal juga bisa marah, bahkan sering bahwa sosok lelaki shalih yang dia damba kadang sulit dibangunkan untuk shalat shubuh berjama’ah bahwa lelaki yang menghafal juz-juz Al Quran itu tak pernah menyempatkan diri mengajari dirinya mengaji dan bahkan sosok lelaki yang aktif dalam da'wah itu ternyata adalah pribadi yang tidak peduli kepada keluarganya sendiri....
 Memang ketika kita semakin mengenali manusia yang makin akrab bagi kita, pastilah aib-aibnya akan semakin terbuka. Dan pasti membuat kita mengakrabi kesempurnaanNya. Karena kita pun harus sadar, bahwa di balik kelebihan-kelebihan yang dimiliki orang shalih tersebut, dia juga adalah manusia biasa yang banyak akan kekurangan. Maka gantungkanlah harapan dan segala niat untuk menjadi baik hanya padaNya.

Wallahua'lam bishshowab....

1 komentar:

Unknown mengatakan...

wahh .. berat ki.wacanane orang dewasa.

Posting Komentar

Demi Masa

YM

Profil Saya

Foto saya
Wafa Athafunnisa adalah nama yang saya gunakan sebagai nama pena, karena dia mengandung makna kesetiaan seorang wanita yang berwatak lembut. Semoga menjadi do'a yang baik bagi si pemakainya... Lantas, mengapa ungu??? Tahukah kalian bahwa warna ungu menunjukkan kesendirian, misterius daan eksklusifisme?? Mungkin ada sedikit benarnya, karena sebagian besar postingan artikel yang saya buat adalah hasil dari "menyendiri" yang pada akhirnya menjadikan sebuah inspirasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi semua yang membacanya.

Arsip

 
Seketsa Ungu© Diseñado por: Compartidisimo