topbella

Selasa, 29 Desember 2009

Syukur 21

"Wahai tuhan, ku tak layak ke syurgaMu... Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu..." nasyid Raihan yang berjudul i'tiraf, yg tenar beberapa tahun yang lalu itu mengiringi perjalanan kami ke Bogor. Hari ini memang ada agenda rihlah keluarga yang diadakan oleh organisasi hizb tingkat kelurahan dalam rangka mempererat ukhuwah diantara para kader beserta keluarganya. Ada 2 bus besar yang kami pakai untuk menuju ke tempat pariwisata yang akan kami tuju...

Sudah berkali-kali mendengar nasyid ini, namun entah mengapa perasaan haru selalu hadir menyeruak...
Tetes-tetes bening mulai membayang di pelupuk mata...
Fikirku melayang ke beberapa tahun silam, ketika aku mulai mengenal Islam secara futuh.
Lewat nasyid ini pula, yang menjadi soundtrack film "Syukur 21" aku mulai mengenal kajian-kajian keislaman yang diadakan organisasi keislaman di sekolahku.
Pada awalnya memang hanya tertarik karena ada pemutaran film "Syukur 21" yang kata teman-temanku yang sudah biasa mengikuti acara kajian keislaman atau yang di kalangan mereka disebut aktivis Rohis, filmnya bagus...
Film produksi Malaysia yang tidak kalah dengan film-film buatan barat yang mengandalkan teknologi canggih.
Dimana tim nasyid Raihan dan Yasin "Brother" juga ikut memerankan di film ini.
Akhirnya lewat ajakan dari teman itulah aku mulai kenal dengan saudara-saudara seiman, seakidah, sefikroh, yang Subhanallah...sumber inspirasi...
Saudara yang tak sekadar teman di waktu suka dan duka, namun juga sahabat untuk saling mengingatkan dalam kebajikan...

Aku bersyukur, sampai saat ini aku masih berada di tengah-tengah k0munitas yang kuyakini bisa lebih mendekatkan diri ini kepada Allah...
Komunitas yang bisa memacu diri ini untuk lebih memaksimalkan p0tensi diri...
Komunitas yang akan membentuk keluarga-keluarga muslim, sebagai pencetak generasi penerus perjuangan dakwah...
Komunitas yang selalu menjadi garda terdepan untuk melayani masyarakat...
Komunitas yang ingin mewujudkan negeri ini menjadi negeri yang berkeadilan&sejahtera...

Do'akan kami agar senantiasa istiq0mah...

"Ini langkahku, yang kan ku ayuh...
Walaupun payah, tak akan jera...
Ini langkahku,kan trus melaju...
Setegar karang, bangkitkan jihadku..."

nasyid dari Soutul Harokah yang berjudul ini langkahku, mengakhiri perjalanan ini sampai ke tempat tujuan.

Allahu Akbar !!!

(Di sepanjang perjalanan menuju Bogor dalam rangka rihlah Dpra PKS Malakasari, 26 Desember 2009)

2 komentar:

Ardhie Murcahya mengatakan...

nasyid itu adalah nasyid awal yang membawaku hijrah T,T

Subhanallah :)

Wafa Althafunnisa mengatakan...

Nasyid awal-awal perjuangan memang selalu dikenang untuk mereview kembali sejauh mana langkah kaki kita melangkah....
Semoga tetap istiqomah di awal, tengah dan pada akhirnya.....

Posting Komentar

Demi Masa

YM

Profil Saya

Foto saya
Wafa Athafunnisa adalah nama yang saya gunakan sebagai nama pena, karena dia mengandung makna kesetiaan seorang wanita yang berwatak lembut. Semoga menjadi do'a yang baik bagi si pemakainya... Lantas, mengapa ungu??? Tahukah kalian bahwa warna ungu menunjukkan kesendirian, misterius daan eksklusifisme?? Mungkin ada sedikit benarnya, karena sebagian besar postingan artikel yang saya buat adalah hasil dari "menyendiri" yang pada akhirnya menjadikan sebuah inspirasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi semua yang membacanya.

Arsip

 
Seketsa Ungu© Diseñado por: Compartidisimo